Biografi Adam Neumann – Pendiri WeWork
WeWork adalah perusahaan startup asal Amerika Serikat yang menyediakan ruang kerja bersama atau coworking space untuk startup teknologi, wiraswasta, pekerja lepas, UKM, dan layanan untuk perusahaan lainnya. Didirikan pada 2010, berkantor pusat di New York City, startup ini digadang-gadang akan menjadi startup paling sukses di dunia.
Belum satu dekade berdiri, per januari 2019 valuasi WeWork mencapai USD 47 miliar, atau sekitar Rp 658 triliun (kurs 14 ribu). Namun menjelang IPO pada akhir 2019, valuasi WeWork menyusut drastis menjadi USD 7,8 miliar dikarenakan krisis manajemen.
Melejitnya WeWork tak lepas dari tangan dingin pendirinya, dia adalah Adam Neumann, Co-founder dan mantan CEO WeWork. Dengan kesuksesan yang diraih WeWork membuat Adam Neumann mendadak menjadi orang kaya.
Biografi Adam Neumann
Adam Neumann lahir di Israel, 25 April 1979. Dia adalah putra dari Avivit dan Doron Neumann. Ketika berusia tujuh tahun, orang tuanya bercerai. Dia dan adik perempuannya pindah ke Amerika Serikat karena ibunya bertugas di sana sebagai dokter.
Pada tahun 1990, setelah empat tahun di AS, mereka kembali ke Israel dan menetap di Kibbutz Nir Am . Dia lulus dari Akademi Angkatan Laut Israel dan kemudian menjabat sebagai perwira di Angkatan Laut Israel selama lima tahun, dia keluar dari militer dengan pangkat kapten.
Perjalanan Karir
Sebelum mendirikan WeWork, Adam mendirikan perusahaan pakaian anak-anak, bernama Krawlers. Adam kemudian dikenalkan temannya dengan Miguel McKelvey, salah satu pendiri WeWork. Pada akhirnya mereka berdua mulai akrab karena punya minat dan pandangan yang sama.
Adam dan McKelvey bekerja di gedung kantor yang sama. Pada tahun 2008, keduanya meyakinkan pemilik gedung kantornya untuk membagi sebuah lantai bangunan yang kosong menjadi kantor semi-komunal, kemudian menyewakan kembali ruangan kantor tersebut.
Adam dan McKelvey bekerja sama mendirikan Green Desk pada 2008, bisnis coworking space yang ramah lingkungan, dengan fokus pada furnitur daur ulang dan listrik tenaga angin. perusahaan ini adalah cikal bakal dari berdirinya WeWork, yang mereka dirikan pada 2010.
Mereka berdua akhirnya menjual bisnisnya itu kepada Joshua Guttman, kemudian mengembangkan konsep bisnis itu dengan mendirikan WeWork. Bermodalkan pendanaan dari pengembang real estat Manhattan Joel Schreiber yang membeli 33 persen saham di perusahaan tersebut seharga USD 15 juta.
Melejitnya WeWork
Dalam pengembangannya, WeWork telah menerima banyak kucuran investasi, antara lain dari, J.P. Morgan Chase & Co, T. Rowe Price Associates, Wellington Management, Goldman Sachs Group, the Harvard Corp., Benchmark, dan Mortimer Zuckerman, mantan CEO Boston Properties.
Pada Januari 2015, WeWork telah memiliki 51 lokasi coworking space di seluruh AS, Eropa, dan Israel, ini meningkat dua kali lipat daripada di akhir tahun 2014. WeWork juga mengumumkan rencananya untuk berekspansi ke seluruh benua (kecuali Antartika) pada 2017.
WeWork dinobatkan sebagai salah satu “perusahaan paling inovatif” tahun 2015 oleh majalah Fast Company.
Pada Januari 2016, WeWork dipilih oleh majalah Fortune sebagai salah satu dari unicorn terbaik. Pada saat itu, WeWork memiliki valuasi sebesar USD 10 miliar.
Pada 30 Januari 2017, The Wall Street Journal melaporkan bahwa SoftBank Group Corp melakukan investasi ke WeWork lebih dari USD 1 miliar, dan investasi ini melejitkan valuasi perusahaan mencapai USD 20 miliar.
Pada bulan November 2018, WeWork kembali mendapatkan tambahan dana senilai USD 3 miliar dari SoftBank sebagai imbalan atas kerjasama yang memungkinkan Softbank untuk membeli saham WeWork pada akhir September 2019. Sebelum rencana IPO WeWork, Softbank sudah mengucurkan total dana sebanyak USD 10,6 miliar untuk perkembangan WeWork.
Kesalahan Adam Neumann
Keberhasilan WeWork mendapatkan banyak injeksi dana membuat CEO dan Co-founder WeWork, Adam Neumann, mendadak menjadi orang kaya. Adam dilaporkan sering melakukan kebiasaan buruk seperti berpesta, mencampur-adukan keuangan perusahaan dengan keuangan pribadi, dan berpoya-poya.
Wall Street Journal melaporkan bahwa Adam melakukan terbang menggunakan jet pribadi, bahkan pada tahun 2018 perusahaan membeli satu jet pribadi senilai USD 60 juta. Kemudian WeWork juga sangat aktif melakukan investasi ke perusahaan-perusahaan startup, dan membuka bisnis sampingan, padahal disisi lain keuangan WeWork tengah berdarah-darah.
Keuangan WeWork yang tengah goyah ditambah cara Adam memimpin WeWork yang tidak baik, terungkap saat WeWork akan melakukan IPO pada akhir 2019. Karena hal ini The We Company, induk usaha WeWork, harus menunda rencana IPO karena valuasi WeWork yang anjlok secara drastis dari USD 47 miliar ke USD 7,8 miliar.
Pada 22 September 2019 laporan dari The Wall Street Journal mengungkap bahwa banyak direktur WeWork berencana meminta Adam untuk mundur dari posisi CEO. The Wall Street Journal juga melaporkan bahwa dia telah menghabiskan USD 700 juta dari WeWork sebelum rencana IPO. Dengan desakan yang begitu kuat, pada 24 September 2019, Adam akhirnya mengundurkan diri dari jabatan CEO WeWork.
Pada Oktober 2019, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Adam akan menerima hampir USD 1,7 miliar dari SoftBank, yang merupakan pemegang saham terbesar WeWork, karena dia mengundurkan diri dari dewan WeWork dan memutuskan sebagian besar hubungannya dengan perusahaan.
Softbank juga dikabarkan akan kembali menginjeksi WeWork dengan dana investasi senilai USD 9,5 miliar untuk menyelamatkan WeWork dari keterpurukan.
Personal Life
Adam menikah dengan Rebekah Paltrow Neumann, yang merupakan pembuat film, aktris dan wirausaha Amerika. Menurut data dari Wikipedia, Adam memiliki 5 orang anak.
Adam Neumann telah berhasil mendirikan startup yang menjadi bisnis besar di Amerika Serikat. Setelah banyak kegagalan di awal karirnya, dia belajar dari kesalahannya dan baru mencapai puncak kesuksesan dengan kerja keras dan tekadnya.
Profil Adam Neumann
- Nama: Adam Neumann
- Tanggal Lahir: 25 April 1979
- Tempat Lahir: Tel Aviv , Israel
- Dikenal: Co-founder WeWork
- Pasangan: Rebekah Paltrow Neumann