Biografi Alhaji Aliko Dangote – Orang Terkaya di Afrika

Majalah Forbes mencatat Alhaji Aliko, pemimpin Dangote Group, sebagai orang paling kaya di Afrika. Pria berkebangsaan Nigeria itu menakhodai perusahaan keluarga yang bergerak dalam bidang komoditas dan semen. Kakek buyut Aliko, Alhasan Dantata, adalah salah satu saudagar termasyhur di Nigeria. Ayahnya, Mohammed Dangote, adalah salah satu mitra bisnis terpercaya keluarga kakek buyutnya.

Bakat bisnis Aliko mulai terasah sejak sekolah dasar dengan menjual kotak gula yang dia beli di pasar. Seusai menjalani studi bisnis di Universitas Al-Azhar Mesir, Aliko kembali ke Nigeria. Saat itu, di usia 21, Paman Aliko, Sanusi Dantata, memberikannya pinjaman modal senilai 500.000 Naira yang kemudian menjadi pengalaman awalnya secara profesional membangun bisnis.

modal tersebut digunakannya untuk menjalankan bisnis komoditas. Pada Juni 1977, Aliko memindahkan usahanya ke Lagos, ibukota Nigeria, untuk semakin memperluas jejaring usahanya. Pada 1981, Aliko secara resmi mendirikan Dangote Group untuk menaungi berbagai anak usaha yang dijalankannya.

Pada tahun 2012, tercatat cukup banyak lini bisnis yang dioperasikan Dangote Group. Mulai dari industri semen, impor komoditas seperti garam, gula,beras, hingga industri tekstil, pupuk, dan beragam bahan pendukung pengembangan infrastruktur lainnya. Total pegawai Dangote Group mencapai 22.000 staf dan nilai asetnya menyentuh lebih dari 10 miliar US Dollar.

Walau banyak operasional bisnisnya yang berbasis impor dan perdagangan, Aliko tidak terlalu tertarik mempekerjakan banyak ekspatriat untuk mengoperasikan usahanya. Ia lebih memilih membina generasi muda Nigeria untuk bekerja di Dangote Group dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Berkat ketekunan dalam membina me­reka, bisnis Aliko turut berpartisipasi menu­runkan angka krimi­nalitas di Nigeria.

Ide dasar dari pengembangan bisnis yang dijalankan Aliko berpusat pada tiga sektor kritis Nigeria, yaitu pangan, sandang, dan papan. Fokus investasi ini bertujuan untuk memberi kekuatan dan ketahanan bagi warga Nigeria sehingga memiliki daya tawar yang lebih tinggi terhadap tekanan asing. Aliko juga menjadi penyedia gula tunggal bagi tiga produsen minuman berkarbonasi dari luar Nigeria : Coca-Cola, Pepsi Cola, dan Seven-Up. Aliko juga mengakuisisi salah satu pelabuhan penting di Nigeria sebagai Salur utama distribusi industri tepungnya.

Meskipun menjadi penguasa bisnis, Aliko juga mendukung berbagai pembangunan di Nigeria, seperti menyumbang pembangunan Perpustakaan Presidensial Nigeria hingga 200 juta Naira (lebih dari 1 miliar US$). Kekuasaan Aliko Dangote di bisnis Nigeria juga membuat tidak sedikit investor asing pun harus menyesuaikan diri dengannya jika ingin sukses berbisnis di negara tersebut. Ini membuat Presiden Nigeria menganugerahkan Grand Commander of The Order of The Niger pada Juni 2011. Secara umum, kontribusi Aliko ini diharapkan mampu menjadi perintis majunya kehidupan masyarakat di Benua Afrika, baik dari kualitas kehidupan manusia maupun kualitas pertumbuhan ekonominya.