Biografi Boenjamin Setiawan – Dokter Pendiri Kalbe Farma

Boenjamin Setiawan atau dr. Boen dikenal sebagai seorang dokter sekaligus salah satu pengusaha terkaya di Indonesia. Kekayaannya berasal dari usahanya yang bergerak bidang farmasi/obat-obatan. Beonjamin Setiawan merupakan pemilik sekaligus pendiri PT Kalbe Farma, salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia.

Boenjamin Setiawan dilahirkan  pada tanggal 27 September 1933 di kota Tegal, Jawa Tengah. Ia memulai pendidikannnya di SD di Tegal, tamat dari SD, ia kemudian pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya di SMP dan SMA.

Lulus SMA, Boenjamin Setiawan kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia kemudian lulus sebagai dokter pada tahun 1958. Boenjamin Setiawan kemudian melanjutkan pendidikannya keluar negeri.

Universitas yang ia tuju kali ini adalah University of California. Disana ia meraih gelar Ph.D dengan disertasi berjudul The Inhibition of Alcohol Dehydrogenate by Chlor Promazine, an Other Phcnothiazinc Derivatif.

Tahun 1958, Boenjamin Setiawan sudah menjadi asisten dosen di kampusnya, kemudian menjadi dosen. Di tahun 1980 Boenjamin bahkan sudah menjadi lektor Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Pada tahun 1963, Boenjamin Setiawan mencoba berbisnis dengan mendirikan PT Farmindo bersama-sama sejumlah rekannya, namun perusahaanya tersebut hanya mampu bertahan selama tiga tahun saja.

Penyebab kegagalannya hanya karena kurangnya pengalaman mereka di bidang pemasaran/marketing. Boenjamin dan temannya mampu memproduksi produk obat-obatan tetapi mereka gagal mendistribusikannya.

Mendirikan PT Kalbe Farma

Kelemahan itu akhirnya bisa diatasi saat dr. Boen sapaan akrabnya mencoba mendirikan bisnis sendiri dengan dukungan keluarganya pada bulan september 1966. Bersama dengan saudara-saudaranya yakni Khouw Lip Keng, Khouw Lip Swan, dan Kliouw Lip Bing, serta temannya seorang dokter farmakologi bernama Jan Tan, Boenjamin Setiawan kemudian mendirikan pabrik farmasi dengan nama Kalbe Farma. Beonjamin juga diangkat sebagai Direktur Utama. Usahnya ia mulai dari garasi rumahnya.

Faktor penting suksesnya bisnis Boenjamin Setiawan yakni pilihan waktu yang tepat. Ketika itu Orde Baru pimpinan Soeharto dengan mudah memberikan izin pada pabrik-pabrik farmasi asing untuk masuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Yang perlu diketahui, saat itu produk farmasi dari pabrik farmasi luar negeri memiliki harga yang mahal sementara produk farmasi dalam negeri memiliki harga yang relatif murah. Misalnya seperti SOHO, DUPA yang merupakan Produsen farmasi lokal menjual produknya dengan harga murah.

Adanya celah perbedaan antara produk farmasi luar negeri yang mahal dan produk farmasi dalam negeri yang murah maka Kalbe Farma rintisan Boenjamin Setiawan kemudian mencoba untuk masuk di tengah-tengah, posisi mereka antara pabrik farmasi asing dan lokal.

Dengan begitu, berada di posisi tengah-tengah membuat keuntungan besar diperoleh oleh Kalbe Farma. Faktor lain yang membuat Kalbe Farma milik Boenjamin Setiawan cepat berkembang adalah jaringan dari dr. Boen yang luas. Ia mengenal hampir sebagian besar dokter-dokter yang ada di Indonesia sehingga sangat mudah baginya untuk memperkenalkan produk farmasinya.

Produk pertama yang dibuat oleh Kalbe Farma yakni bioplasenton yang meruoakan obat penawar luka. Selain itu produk lain dari Kalbe Farma yang sukses adalah Kalpanax sebuah produk OTC. Sebab waktu itu Indonesia banyak orang-orang yang menderita penyakit panu maka pemasarannya awalnya dimulai dari dokter-dokter sebab Kalpanax sangat manjur membasmi penyakit panu.

Saat perusahaan Kalbe Farma masih kecil, Boenjamin Setiawan sebagai pemilik lebih memikirkan bagaimana mengembangkan produknya sendiri. Ketika perusahaannya sudah mulai besar Ia kemudian mulai mendelegasikan hal tersebut kepada orang lain

Boenjamin Setiawan yang juga akrab disapa dr. Boen bersama dengan Kalbe Groupnya, ia membawahi beberapa perusahaan. Bukan hanya bidang farmasi, melainkan bidang lainnya. misalnya toko buku Kalman (1976), PT Tatas Mulia (1978 sebuah perusahaan produsen makanan untuk anak-anak), PT Dankos laboratories (perusahaan obat-obatan), PT Igar Jaya (perusahaan yang memproduksi gelas), PT Bank Arta Media (kerjasama dengan Kompas Grainedia), PT Enseval (distribusi).

PT Kalbe Farma sebagai perusahaan farmasi ternama di Indonesia mencatatkan pendapatan sebesar 14 triliun rupiah. Saat ini total kekayaan dari Boenjamin Setiawan atau dr. Boen mencapai $3.3 miliar dollar atau sekitar 44 triliun rupiah menurut majalah Forbes. Boenjamin bahkan masuk dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia tahun 2016. Ia menempati posisi ke 7 dalam daftar forbes tersebut.