Biografi Charles Koch – Memegang Sepuluh Nilai Market Based Management
Charles de Ganahl Koch lahir pada 1935 di sebuah kota kecil di Kansas. Bermula meneruskan bisnis ayahnya (Koch Industries), kekayaan Koch saat ini mencapai 17 miliar US$. Pada 2003 perusahaannya mebukukan pemasukan sebesar 40 miliar US$, melebihi pencapaian perusahaan lain seperti Microsoft, AT&T, dan Merryl Lynch. Koch adalah perusahaan swasta kedua terbesar di Amerika yang bebas dari investasi pemerintah.
Charles Koch adalah manajer yang peduli perkembangan keilmuan dan aktivitas sosial. Salah satu karyanya adalah teori yang dikembangkan dan diimplementasikan Koch dalam perusahaannya. teori Koch tersebut dikenal dengan nama Market-Based Management (MBM) philosophy.
MBM telah diuji dan dikembangkan selama 40 tahun dan diakui sebagai pendekatan holistik terhadap manajemen perusahaan dengan mengintegrasikan teori dan praktik. teori ini bertujuan mempersiapkan organisasi untuk tantangan perubahan dan perkembangan dunia bisnis.
Esensi dari implementasi MBM adalah menciptakan kondisi yang nyaman dan berkelanjutan bagi konsumen, lingkungan sekitar perusahaan, dan perusahaan Koch sendiri.
MBM mendorong agar inovasi terus dapat menciptakan nilai untuk membuat kehidupan manusia lebih baik. Terdapat standar yang digunakan untuk mengevaluasi kebijakan, pelaksanaan, dan implementasi norma- norma dalam menjalankan proses bisnis di Koch Industries.
Market Based Management ini dijalankan Koch dengan berpedoman pada 10 nilai Market Based Management, yaitu:
- Integrity
- Compliance
- Value Creation
- Principled Entrepreneurship
- Customer Focus
- Knowledge
- Change
- Humility
- Respect
- Fulfillment
Filosofi Koch adalah bahwa peran sebuah bisnis ialah untuk memproduksi produk dan layanan yang membuat masyarakat hidup lebih baik. Selain itu, Koch juga memegang teguh prinsip kecerdasan yang bertanggung jawab.
Koch mengatakan bahwa orang cerdas akan dapat membawa perubahan. Hitler cerdas, Stalin cerdas, dan Mao cerdas. Akan tetapi jika orang cerdas dominan dikuasai sifat buruk, maka hanya akan menyebabkan kehancuran.
Sebagai penerus bisnis keluarga yang sukses, Charles Koch juga sangat menghargai waktu. Koch lebih merasa nyaman bekerja di kota kecil seperti di tempat kelahirannya yang hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk mencapai kantor dibandingkan harus menghadapi kemacetan di kota metropolitan di Amerika.
Kunci keberhasilan Koch adalah kesederhanaan dalam berpikir dan selalu berorientasi kepada apa yang menjadi prinsip perusahaan. Melalui teori yang dikembangkannya, ia berupaya agar seluruh pegawai Koch Industries merefleksikan apa yang menjadi nilai perusahaan dalam setiap proses bisnis yang dijalankan.