Biografi Dirk Andries Williem Van Der Pijl – Perancang Kota Banjarbaru, Ibukota Kalimantan Selatan Yang Baru

Tata kota di Kota Banjarbaru termasuk salah satu tata wilayah di Indonesia yang dikenal cantik, rapi dan saling terhubung. Tak heran, menyusuri Kota Banjarbaru tak membosankan. Tak sekadar penempatan ruas jalan yang saling terhubung. Diletakkan dan dibangunnya seperti Balai Kota, area perkantoran hingga lapangan Murjani di jantung kota membuat Kota Banjarbaru kian nyaman dinikmati hingga ditinggali.

Di balik tata kota yang begitu rapi dan nyaman ini, sosok Van Der Pijl tentu tak bisa dilupakan. Berkat jasanya, arsitek asal Belanda itu dijuluki Bapak Perancang atau Bapak Pembangunan Kota Banjarbaru. Gaya arsitektural pemilik nama lengkap Dirk Andries Williem Van Der Pijl saat itu sangat kental dengan gaya kota Eropa. Cirinya seperti adanya pusat perkantoran yang dikolaborasikan dengan kawasan publik hingga taman-taman.

Biografi Van Der Pijl

Van Der Pijl lahir di Kota Brakel, Provinsi Gelderland, Belanda. Ia lahir pada tanggal 23 Januari 1901. Ia memiliki seorang istri bernama Anna Gaspers. Anna Gaspers adalah seorang keturunan Belanda yang lahir pada tanggal 27 Desember 1915 di Gombong-Jawa-Indonesia. Dari pernikahannya dengan Anna Gaspers, Van Der Pijl memiliki dua orang anak perempuan yaitu: Andrea Cornelia dan Marijke Elizabeth. Dari kedua orang putrinya, Van Der Pijl memiliki empat orang cucu.

Van Der Pijl meninggal 27 September 1974 dan dimakamkan di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Istrinya Anna Gaspers meninggal pada tanggal 27 Desember 1994 yang juga dimakamkan di TPU CTN Pulau Beruang Mekatani Jalan A Yani km 29 Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Secara historisnya, di tahun 1950-an Van Der Pijl mulai merancang Kota Banjarbaru. Saat itu ia diminta Presiden Soekarno untuk membantu penataan daerah di wilayah Kalimantan. Dari beberapa catatan, meski dilahirkan di negeri Kincir Angin, Van Der Pijl memilih menjadi WNI. Hal ini beberapa tahun pasca Indonesia berhasil meraih kemerdekaan di tahun 1945.

Dikisahkan, bahwa Bung Karno saat itu menginginkan seorang yang piawai dan mumpuni dalam bidang tata kota serta bangunan. Usai mencari, nama Van Der Pijl sebagai sarjana teknis dan punya kemampuan luas dalam ilmu arsitektur muncul. Ia diminta untuk datang dan tinggal di Indonesia oleh Presiden Soekarno. Tujuannya jelas; membantu merancang tata kota di Indonesia usai era kemerdekaan. Dan kebetulan, Kalimantan adalah wilayah yang diperintahkan Soekarno kepada Van Der Pijl untuk dirancang.

Sebelum merancang Kota Idaman -julukan Kota Banjarbaru- ia sebelumnya sempat ke Balikpapan, Kalimantan Timur. Hingga berselang beberapa waktu, akhirnya ia pindah ke Kalimantan Selatan untuk membantu Gubernur Kalimantan Dr Murjani saat itu dalam merancang ibu kota baru untuk Kalimantan Selatan, dalam hal ini Kota Banjarbaru. Karena saat itu Van Der Pijl diceritakan sudah menjadi WNI, untuk mengakomodir tugasnya, ia menjadi PNS. Ia tercatat menjabat sebagai Kepala Pekerjaan Umum (PU) Sipil Kering untuk provinsi Kalimantan Selatan.

Tempo itu, Gubernur Murjani diketahui menginginkan Kota Banjarbaru bisa bebas dari banjir. Maklum, Banjarmasin sebagai ibu kota Kalsel saat itu kerap dihantui masalah banjir. Van Der Pijl pun segera merancang tata kota untuk Banjarbaru. Tak hanya sekadar desain bangunan, namun rancangan dan desain ruas jalan hingga drainase diceritakan saat itu tak luput dari tangan Van Der Pijl. Di awal-awal rancangannya, belum ada sistem kecamatan atau kelurahan. Banjarbaru hanya dibagi menjadi empat zona. Yakni Banjarbaru I, Banjarbaru II, Banjarbaru III dan Banjarbaru IV.

Dalam prosesnya membangun total Kota banjarbaru, Van Der Pijl rupanya harus berpindah tugas ke Palangka Raya, Kalteng. Momen ini disebut saat ia sedang membangun zona Banjarbaru IV. Serupa dengan di Banjarbaru, ia diminta merancang tata kota di sana lantaran kala itu Palangka Raya sempat dicanangkan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) baru untuk Indonesia. Di Palangka Raya, Van Der Pijl mengakhir abdinya sebagai PNS. Di jenjang tahun 1961 ia diketahui memasuki masa purna tugas. Yang mana tak lama setelah itu ia memutuskan menjalani sisa hidupnya bersama keluarganya di Banjarbaru hingga menutup usia dan dimakamkan di Kota Idaman.

Saat ini, selain dijadikan nama taman yang berlokasi di pusat kota. Untuk mengenang jasa dan dedikasi Van Der Pijl dalam membangun Kota Banjarbaru, Wali Kota Banjarbaru di tahun 2021 juga memasang papan informasi berukuran besar yang juga berisi sejarah singkat dari Van Der Pijl yang diletakkan di sekitar makamnya.