Biografi Jean Jacques Rousseau – Filsuf Kenamaan Perancis
Dikenal sebagai salah satu tokoh yang paling berpengaruh di Prancis. Ia merupakan seorang filsuf sekaligus pengarang kenamaan asal Perancis yang terkenal. Pemikiran-pemikiran Rousseau lebih banyak di bidang pendidikan dan sosial.
Biografi JJ. Rousseau
Nama lengkapnya adalah Jean-Jacques Rousseau yang dilahirkan di Jenewa, Swiss pada tanggal 28 Juni 1712. Namun malang menimpa, bundanya hembuskan napas terakhir tak lama sesudah melahirkannya.
Masa Kecil
Nasib buruk masih terus membuntuti kehidupan Rousseau. Di umur sepuluh tahun ayahnya diusir dan meninggalkan Jenewa dan hiduplah Rousseau seorang diri. Kemudian Rousseau sendiri meninggalkan Jenewa tahun 1728 ketika umurnya menginjak enam belas tahun.
Bertahun Rousseau berkelana dari satu tempat ke tempat lain, dan bekerja di satu tempat dan pindah kerja di tempat lain. Di sela-sela itu dia terlibat percintaan dengan banyak wanita, antara lain dengan Therese Levasseur yang ujung ujungnya punya lima anak di luar perkawinan.
Terkenal Sebagai Filsuf
Pada tahun 1750 di umur 38 tahun, mendadak Rousseau jadi tenar. Akademi Dijon menawarkan hadiah esai terbaik tentang pokok soal: Apakah seni dan ilmu pengetahuan memang punya manfaat buat kemanusiaan? Esai dari Rousseau berhasil mendapat hadiah pertama.
Sesudah itu namanya melangit. Beruntun muncullah karya-karya lainnya, termasuk Discourse on the Origin of Inequality (1755); La nouvelle Heloise (1761); Emile (1762); The Social Contract (1762); Confessions (1770) yang kesemuanya itu melambungkan kemasyhurannya. Tambahan lagi, karena Rousseau suka musik, dia menggubah dua opera masing-masing Les muses galantes dan Le devin du village.
Tulisan-tulisan Rousseau orang bilang merupakan faktor penting bagi pertumbuhan sosialisme, romantisme, totaliterisme, anti-rasionalisme, serta perintis jalan ke arah pecahnya Revolusi Perancis dan merupakan penyumbang buat ide-ide modern menuju demokrasi dan persamaan.
Teori Pendidikan Modern JJ. Rousseau
Dia juga dianggap punya sumbangan penting dalam hal pengaruh teori pendidikan modern. Telah lama dipermasalahkan di bidang teoritis bahwa manusia hampir pada hakekatnya merupakan produk alam sekitarnya (karena itu mudah berubah serta peka).
Anggapan ini berasal pula dari tulisan-tulisan Rousseau. Dan sudah barang tentu, dia pun punya saham dalam hal pemikiran bahwa teknologi modern dan masyarakat itu sesuatu yang buruk.
Dia pula yang memperkenalkan khayalan tentang “kualitas keprimitifan.” Pada mulanya Rousseau tidak pernah menggunakan sebutan itu, dan juga dia tidak merupakan seorang pengagum penduduk pribumi pulau-pulau di laut selatan, atau pun orang-orang Indian.
Pikiran tentang apa yang disebut “kualitas keprimitifan” telah dikenal jauh sebelum jaman Rousseau, dan penyair Inggris kenamaan, John Dryden, sudah menggunakan sebutan yang persis begitu lebih dari seabad sebelum Rousseau lahir ke dunia.
Dan bukan pula Rousseau yang berpendapat dan bersikap bahwa masyarakat itu dasarnya brengsek. Malah sebaliknya, dia senantiasa menekankan bahwa masyarakat itu perlu untuk manusia.
Dan akan halnya Rousseau-lah yang mula-mula mencetuskan gagasan “kontrak sosial” itu pun sepenuhnya palsu. Gagasan ini sudah didiskusikan panjang-lebar oleh John Locke yang hasil karyanya sudah diterbitkan jauh sebelum Rousseau lahir. Bukti menunjukkan, filosof Inggris yang masyhur Thomas Hobbes telah pula mendiskusikan pikiran ini (kontrak sosial) bahkan sebelum John Locke.
Apakah tulisan-tulisan Rousseau merintis jalan ke arah pecahnya Revolusi Perancis? Sampai batas tertentu memang tak dapat disangkal, dan mungkin lebih penting dari apa yang disumbangkan oleh Diderot dan d’ Alambert. Tetapi, pengaruh Voltaire yang tulisan-tulisannya muncul lebih dulu, jumlahnya lebih banyak, lebih jelas arahnya, pokoknya lebih punya kaitan dari banyak segi.
Banyak pikiran menarik dan orisinal terdapat dalam tulisan-tulisan politik Rousseau. Tetapi yang paling menonjol dari kesemuanya itu adalah gairahnya yang berkobar-kobar terhadap terjelmanya persamaan hak dan derajat, dan perasaan yang membawa bahwa struktur masyarakat yang ada merupakan sesuatu yang tak tertahankan ketidakadilannya.
Menurutnya ‘Manusia dilahirkan merdeka; dan di mana-mana dia terbelenggu oleh rantai’. Rousseau sendiri tidak menganjurkan tindak kekerasan, tetapi jelas dia menggoda orang lain memilih Revolusi kekerasan untuk mencapai perbaikan tingkat demi tingkat.
Kendati mulanya Rousseau sahabat sejumlah penulis pembaharu Perancis jalan pikirannya segera bersimpang jalan tajam dengan mereka. Karena Rousseau menentang rencana Voltaire mendirikan sebuah teater di Jenewa.
Rousseau dibenci habis-habisan oleh Voltaire. Disamping itu, citra rasa Rousseau berbeda amat dengan rasionalisme Voltaire dan kaum Encyclopedist.
Mulai tahun 1762 dan seterusnya, Rousseau menghadapi kesulitan dengan pihak penguasa karena tulisan-tulisan politiknya. Beberapa kawan dekatnya mulai menjauh darinya dan bersamaan dengan saat itulah Rousseau tampak mengalami kelainan jiwa.
Wafat di Perancis
Meskipun sejumlah orang masih bersahabat dengannya, Rousseau bersikap bermusuhan dengan mereka karena sifatnya sudah menjadi penuh curiga dan kasar. Selama dua puluh tahun sisa hidupnya, dia umumnya menjadi orang penuh benci dan kecewa serta dirundung kemurungan tak bahagia. Dia meninggal dunia 1778 di Ermenonville Perancis.