Biografi Nike Ardilla – Bintang Kehidupan
Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi yang kita kenal dengan Nike Ardilla itu seorang penyanyi yang berasal dari Indonesia dan juga menjadi penyanyi idola pada masanya. Dengan parasnya yang cantik dan juga suaranya yang bagus, tidak heran jika Nike Ardilla merupakan salah satu artis idola pada masanya dulu.
Nike Ardilla lahir pada tanggal 27 Desember 1975 di Bandung, Jawa Barat. Dia merupakan anak dari pasangan R. Eddy Kusnadi dan Nining Ningsirat. Bakat Nike Ardilla sudah terlihat sejak masih kecil, sudah mengukuti berbagai festival menyanyi yang diadakan di Bandung.
Sekitar usianya menginjak 12 tahun (tahun 1987), Nike Ardilla bergabung dalam Himpunan artis penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan dari Djadjat Paramor. Di HAPMI, Nike diajari menyanyi oleh gurunya yang bernama Deni Kantong dan Deni Sabrie yang menjadi manajernya. Melihat bakat Nike yang baik, akhirnya Deni Kantong memperkenalkan Nike kepada seorang produser musik yang bernama Deddy Dores.
Album pertama Nike Ardilla dengan judul Seberkas Sinar yang didalamnya ada lagu yang merupakan buatan dari Deddy Dores. Album tersebut berhasil terjual lebih dari 500.000 kopi. Setelah keberhasilan pada album pertama, Nike Ardilla merilis albuk keduanya yang bertajuk Bintang Kehidupan yang berhasil mendapatkan sambutan luar biasa dengan terjual lebih dua juta unit.
Kariernya begitu melesat tajam, Nike juga bermain film dengan judul Kasmaran yang dibintangi ole Slamet Rahardjo dan Ida Iasya yang disiarkan pada tahun 1987. Ditahun 1990, Nike Ardilla juga menjadi peran utama di Film Ricky Nakalnya Anak Muda. Setelah itu dia juga menjadi pemeran di film-film box office periode akhir 80-an dan awal 90-an. Menjadi penyanyi, Bintang film, Nike Ardilla juga merupakan seorang model dengan menjadi pemenang favorit pada ajang Gadis Sampul 1990.
Karier Nike Ardilla tidak hanya di bidang musik saja, dia juga berkiprah di industri film tanah air. Bahkan industri film di Indonesia pada masanya tidak mau ketinggalan menggunakan Nike Ardilla sebagai pemeran utama di film-filmnya. Deni Sabri Management memang memiliki rencana untuk membuat Nike Ardilla menjadi artis yang multi talenta. Jadwal konser Nike Ardilla penuh setiap tahun, dia tampil di acara-acara selebriti, membintangi film-film box office, Bintang iklan, model di sampul majalah, dan sebagainya.
Album Studio
Berikut ini album-album studio yang berhubungan dengan Nike Ardilla.
- Seberkas Sinar tahun 1989
- Bintang Kehidupan tahun 1990
- Nyalakan Api tahun 1990
- Matahariku/Izinkan tahun 1991
- Biarlah Aku Mengalah tahun 1992
- Biarkan Cintamu Berlalu tahun 1994
- Duri Terlindung tahun 1994
- Sandiwara Cinta tahun 1995
- Mama Aku Ingin Pulang tahun 1996
- Hanya Satu Nama tahun 2013
Sinetron
Selain sebagai penyanyi, Nike juga pernah menjadi pemain sinetron pada masanya, sebagai berikut.
- Drama Seri Pondokan tahun 1987
- Opera Anak Juang Indonesia tahun 1988
- Senandung Senja tahun 1991
- Bunga Kampus tahun 1992
- Sukreni Gadis Bali tahun 1992
- Trauma Marissa tahun 1993
- Saputangan dari Bandung Selatan tahun 1993
- Ceplas Ceplos tahun 1994
- Jalur Putih tahun 1994
- Warisan Darah Biru I & II tahun 1994-1995
- Sekelam Dendam Marissa tahun 1995
- Jalur Putih tahun 1995
Film
Selain bermain dalam sinetron, Ardilla juga menjadi pemeran utama dalam sebuah film, sebagai berikut.
- Kasmaran tahun 1987
- Gadis Foto Model tahun 1988
- Ricky tahun 1989
- Lupus IV tahun 1989
- Cinta Anak Muda tahun 1990
- Si Kabayan dan Anak Jin tahun 1991
- Olga dan Sepatu Roda tahun 1991
Nike Ardilla Meninggal Dunia
Kariernya begitu bagus dan mengesankan, namun kariernya hanya sebentar saja, yaitu hanya selama 6 tahun dimulai dari tahun 1988-1995 karena takdir sudah menjemputnya. Tanggal 19 Maret 1995 kurang lebih pukul 06.15 pagi, Nike Ardilla mengalami kecelakan tunggal. Mobil Honda Civic yang dia kendarai dengan plat D 27 AK menabrkan pagar beton bak sampah di Jalan Raden Eddy Martadinata. Kecelakan tersebut membuat Nike mengalami luka parah di kepala dan memar-memar di dadanya. Saat kejadian tersebut, Nike sedang bersama manajernya yang bernama Sofiatun (selamat).
Nike Ardilla dimakamkan pada sore hari pada hari yang sama dengan diantar oleh ribuan penggemarnya beserta juga para artis-artis di Indonesia. Nike Ardilla meninggal dunia ditengah popularitasnya yang sedang dalam momentumnya.
Meskipun telah meninggal, namun Deddy Dores tetap mengeluarkan album Nike Ardilla, dengan album yang sama hanya berganti covernya saja, walaupun begitu, namun hal ini sukses luar biasa. Album seperti Bintang Kehidupan, Nyalakan Api yang hanya diganti covernya saja berhasil terjual 1,7 juta keping.
Kematian Nike Ardilla selalu dikenang dengan baik oleh para penggemar-penggemarnya. Setiap tahun tepatnya pada tanggal 19 Maret dan 27 Desember para penggemar yang tergabung dalam Nike Ardilla Fansclub mengadakan acara mengenang Nike Ardilla dan juga berziarah ke makamnya. Tidak hanya itu. Sebuah museum juga didirikan di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung. Museum tersebut berisi barang-barang Nike Ardilla seperti pakaian yang dikenakannya dan replika kamar Nike Ardilla. Juga, Di Sulawesi Barat tepatnya di Wonomulyo, Polewali Mandir ada sebuah rumah makan bernama rumah makan Nike Ardilla yang setiap buka akan memutarkan lagu-lagu Nike Ardilla.