Biografi Reid Hoffman – Pendiri Linkedin

Bagi kalangan profesional, punya akun media sosial Linkedin? Tahu siapa sosok pendiri Linkedin? Dia adalah Reid Hoffman, salah satu pendiri Linkedin bersama, Konstantin Guericke, Jean-Luc Vaillant, Allen Blue, Eric Ly. Namun kali ini kita akan membahas cerita sukses dari Reid Hoffman. Nah berikut ini adalah Kisah inspiratif dari Reid Hoffman pendiri Linkedin dimulai dari profil, biografi, dan perjalanan hidup. Simak penjelasannya.

LinkedIn adalah sebuah jejaring sosial berorientasi bisnis yang digunakan untuk membina hubungan profesional. Walaupun Linkedin dirasa sedikit inovasi dibanding jejaring sosial lainnya, namun image elite yang sudah disandang oleh Linkedin menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna Internet. Semua yang ada di Linkedin adalah orang-orang profesional. Jadi bisa di pastikan, tidak ada yang alay di jejaring sosial ini.

Tak heran jika tampilan media sosial ini terlihat sangat serius, detail, dan profesional. Bahkan data-data yang dicantumkan para pengguna haruslah spesifik dan valid. Linkedin juga layaknya sebuah Curriculum Vitae (CV) yang ada di dunia digital, sehingga memungkinkan Anda untuk mencari pekerjaan di perusahaan-perusahaan ternama yang berada di jaringan Linkedin.

Alasan inilah mengapa Microsoft tidak ragu lagi mengeluarkan kocek senilai USD26,2 miliar atau Rp.349 triliun untuk membeli jejaring sosial elit ini. Imbas dari akuisisi tersebut membuat pendiri Linkedin, Reid Hoffman, menjadi milarder di dunia.

Reid Garrett Hoffman, lahir pada tanggal 5 Agustus 1967 di Stanford, California, AS. Ia adalah anak dari Deanna Ruth Rutter dan William Parker Hoffman, Jr. Ia dibesarkan di Palo Alto, California, AS.

Setelah lulus di The Purtey School. Pada tahun 1985, Reid Hoffman melanjutkan pendidikannya di Stanford University, dan lulus pada tahun 1990 dengan gelar sarjana. Setelah itu pada tahun 1990, Reid Hoffman melanjutkan pendidikannya di University of Oxford, dan lulus pada tahun 1993 dengan gelar Master.

Hoffman pun mengawali karirnya dengan bekerja di Apple dan Fujitsu pada bagian manajemen produk. Setelah mendapat pengalaman, Hoffman memberanikan diri untuk mendirikan perusahaan pertamanya yaitu layanan kencan online bernama SocialNet.com.

Namun pada tahun 2000, ia meninggalkan SocialNet.com dan bergabung di Paypal. Disana Reid Hoffman menjabat sebagai Chief Operating Officer. Pada tahun 2002, ia telah menjadi vice president perusahaan tersebut.

Setelah Paypal dijual ke eBay, Hoffman tiba-tiba menjadi sangat sukses. Ia menjadi salah satu investor yang sangat agresif di Silicon Valley, Hoffman lantas dijuluki sebagai ‘Silicon Valley’s uber-investor’.

Selain itu, Reid Hoffman telah berinvestasi dalam banyak perusahaan seperti Zynga, Wikia, SixApart, Permuta, Flickr, Ping.fm, Care.com, Kongregate, Tagged, IronPort, OneKingsLane, Edmodo, shopkick, Vendio , Digg, Nanosolar, Knewton, Technetto, Wrapp dan OneKingsLane.

Hoffman dikatakan telah duduk di hampir setiap kursi dan meja di kawasan Silicon Valley.

Mendirikan LinkedIn

Pada tahun 2002, Hoffman mulai mendirikan Linkedin bersama rekannya saat bekerja di SocialNet, rekan satu kampus, dan kolega saat ia berada di Fujitsu. Situs ini akhirnya diluncurkan pada tanggal 5 Mei 2003.

Untuk menjamin perkembangannya, Linkedin juga mendapatkan banyak suntikan dana dari investor, terutama dari Sequoia Capital, Greylock, Bain Capital Ventures, European Founder Funds dan Bessemer Venture Partners.

Perkembangan Linkedin dirasa sangatlah cepat. Bahkan pada Oktober 2010, Linkedin bertengger di posisi 10 dalam daftar 100 startup paling bernilai versi Silicon Valley Insider. Dan sejak November 2012, LinkedIn telah memiliki lebih dari 187 juta pengguna di lebih dari 200 negara.

Secara umum, jejaring sosial ini tidak berbeda jauh dengan jejaring sosial lainnya. Kita bisa mengupload foto, memberikan informasi profil, dan sebagainya. Namun Linkedin fokus pada menjaring para profesional, karena itulah Situs ini dirasa sangat elit karena di isi orang-orang dari kalangan profesional.

Kesuksesan Reid Hoffman dan Linkedin

Mempertahankan gaya bisnis yang unik tersebut nyatanya menjadi daya tarik tersendiri Linkedin. Pada tahun 2017, Linkedin sukses menjaring 500 juta pengguna di seluruh dunia. Sebelumnya pada tahun 2016, Microsoft tertarik membeli Linkedin dan harus rela mengeluarkan dana senilai USD 26,2 miliar atau Rp 349 triliun.

Sebenarnya banyak yang mempertanyakan Microsoft untuk mengakuisisi Linkedin dengan harga yang fantastis. Namun tidak mungkin perusahaan sekelas Microsoft menyia-nyiakan dana sebesar itu kalau tidak ada potensi dari Linkedin untuk berkembang lebih besar lagi.

Sejalan dengan Linkedin, para pendiri Linkedin juga semakin kaya raya, termasuk Reid Hoffman. Menurut data dari Forbes 2018, kekayaan bersih Reid Hoffman mencapai US$3,3 Miliar atau sekitar Rp.43 Triliun.