Biografi Tito Karnavian – Kepala Kepolisian Republik Indonesia
Tito Karnavian seorang perwira polisi yang memiliki segudang prestasi yang membanggakan yang saat ini sedang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia yang ke-23.
Tito Karnavian lahir pada tanggal 26 Oktober 1964 di Palembang, Sumatera Selatan. Dalam perwira polisi, Tito sudah menjabat sebagai jenderal polisi. Ayahnya bernama Achmad Saleh dan Ibunya bernama Hj. Kardiah.
jenderal polisi itu tingkat tertinggi dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pangkat ini setara dengan jenderal pada militer. Tito menyelesaikan pendidikannya khususnya saat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama ditempuh di Sekolah Xaverius yang ada di Palembang, kemudian melanjutkan di SMA Negeri 2 Palembang. Setelah menamatkan pendidikan menengah atasnya, Tito melanjutkan pendidikannya di AKABRI pada tahun 1987 dengan biaya gratis.
Tidak hanya itu, Tito berhasil meraih Bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik angkatan 1987.
Adhi Makayasa itu sebuah penghargaan tahunan kepada lulusan terbaik dari setiap matra TNI dan Kepolisian yang mengacu pada tiga aspek : akademis, jasmani, dan kepribadian (mental).
Kepanjangan dari AKABRI itu Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia merupakan sekolah militer yang alumninya akan menjadi perwira Pertama (Letnan Dua). Akabri merupakan integrasi dari Akademi Angkatan Darat (AAD), Akademi Angkatan Laut (AAL), Akademi Angkatan Udara (AAU), dan Akademi Kepolisian (Akpol).
Karier Tito Karnavian dalam Kepolisian
Setelah kelulusannya di Akabri pada tahun 1987, dia kemudian bertugas sebagai Perwira Samapta Polres Jakarta Pusat kemudian naik pangkatnya menjadi Kanit Reserse Polres Metro Jakarta Pusat pada tahun 1991.
Ditahun 1991 juga, Tito memutuskan menikah dengan Tri Suswati yang sudah menjalin hubungan pacaran sejak mengenyam pendidikan di SMA Negeri 2 Palembang.
Tidak hanya itu, jabatan Tito naik menjadi wakapolsek seperti di Metro Senen Polres Metro Jakarta Pusat dan juga Metro Sawah Besar Polres Metro Jakarta Pusat.
Pada tahun 1993, Tito lalu menyelesaikan pendidikan di Universitas of Exeter di Inggris yang kemudian meraih gelar MA (Master of Arts) dalam bidang Police Studies.
Tito Karnavian juga menyelesaikan pendidkan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta pada tahun 1996.
Tito juga berhasil mendapatkan penghargaan Bintang Wiyata Cendekia, kemudian menjabat sebagai Sespri Kapolda Metro Jaya.
Ditahun 1997, Tito menjabat sebagai Kapolsek Metro Cempaka Putih Polres Metro Jakarta Pusat. Tidak hanya itu, ditahun yang sama, dia dipromosikan sebagai Sespri (Sekretaris Pribadi Kapolri) hingga tahun 1999.
Ditahun 2001, Tito memimpin Tim Kobra memiliki misi, yaitu menangkap Tommy Soeharto yang menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan berencana hakim Agung Syafiudin. Dan Tito bersama Tim Kobra berhasil menangkap Tommy Soeharto.
Tito Karnavian sebagai Densus 88 Anti Teror
Tepat ditahun 2004, dibentuklah Detasemen Khusus 88 atau yang kita kenal sebagai Densus 88 Anti Teror oleh Kapolda Metro Jaya, yang dimana Tito Karnavian ditunjuk sebagai Kaden 88 Anti Teror Polda Metro Jaya.
Bersama Densus 88, Tito melakukan suatu hal yang luar biasa sangat baik.
Tito berhasil menangkap teroris terkenal ditahun 2005, yaitu Dr. Azhari yang tewas tertembak di Malang, yang kemudian membuat dirinya naik pangkat menjadi Komisaris Besar Polisi.
Kemudian, Tito dipindah tugaskan ke Mabel Polri dengan menjabat sebagai Kasubden Bantuan Densus 88 Anti Teror Bareskrim Polri.
Ditahun 2006, Tito menjabat sebagai Kasubden Penindak Densus 88 Anti Teror Bareskrim Polri.
Tito Karnavian diangkat menjadi Kasubden Intelijen Densus 88 Anti Teror Bareskrim Polri, yang kemudian dia berhasi menangkap tersangka kerusuhan poso.
tahun 2009 hingga tahun 2010, Tito dipromosikan sebagai Kadensus 88 Anti Teror Bareskrim Polri dan dia berhasil menangkap teroris terkenal pada saat itu, yaitu Noordin M Top.
Prestasinya yang begitu membanggakan, membuat Tito Karnavian kembali naik jabatannya. Ditahun 2011, Tito menjabat sebagai Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sampai tahun 2012.
Tito Menjadi Kepala Kapolda Papua
Melalui surat telegram dari Kapolri jenderal Pol. Timur Pradopo, menyatakan bahwa jenderal Tito Karnavian diangkat menjadi Kepala Kapolda Papua pada tanggal 3 September 2012.
Tepat pada tahun 2014, Tito berhenti dalam jabatannya yang pada saat itu sedang menjabat sebagai Kepala Kapolda Papua. Tito yang berhenti menjabat sebagai Kepala Kapolda Papua, ditarik ke Mabes Polri dengan jabatan sebagai Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Asrena) hingga tahun 2015.
Tepat pada bulan Maret 2016, Tito Karnavian diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang pangkatnya naik menjadi Komisaris jenderal Polisi Bintang Tiga.
Pada tahun yang sama, melalui Presiden Joko Widodo, menunjuk Tito Karnavian untuk menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia dengan pangkat Bintang empat menggantikan jenderal Polisi Badrodin Haiti yang memutuskan pensiun.
Tanda Pangkat dari Tito Karnavian
- Letnan Dua – tahun 1987
- Letnan Satu – tahun 1990
- Kapten – tahun 1993
- Mayor – tahun 1997
- Ajun Komisaris Besar Polisi – tahun 2001
- Komisaris Besar Polisi – tahun 2005
- Brigadir Besar Polisi – tahun 2009
- Inspektur jenderal Polisi – tahun 2011
- Komisaris jenderal Polisi – tahun 2016
- jenderal Polisi – tahun 2016
Kasus yang Pernah ditangani
Beberapa dibawah ini kasus-kasus yang pernah ditangani oleh Tito Karnavian.
- Bom Kedubes Filiphina – tahun 2000
- Bom Malam Natal – tahun 2000
- Bom Bursa Efek Jakarta – tahun 2001
- Bom Plaza Atrium Senen – tahun 2001
- Bom Makassar – tahun 2002
- Bom JW Marriot – tahun 2003
- Bom Kedubes Australia – tahun 2004
- Bom Bali II – tahun 2005
- Mutilasi 3 Siswi di Poso – tahun 2006
- Bom Hotel Ritz Carlton dan JW Marriot – tahun 2009
- Bom Bunuh diri Polres Cirebon – tahun 2011
- Bom Sarina Thamrin – tahun 2016
Begitu luar biasa sekali karier dari jenderal Tito Karnavian selama masuk dalam dunia kepolisian, semoga beliau bisa terus amanah dalam menjalankan tugas-tugasnya untuk menjadikan negara ini menjadi negara yang lebih baik lagi.